Masjid dan Makam Keramat Luar Batang terletak di kompleks Masjid Jami Keramat, di Jalan Luar Batang Gang V no.1, Kelurahan Penjaringan, Jakarta Utara.
Di atas lahan seluas 2 hektar, terdapat masjid, makam keramat Al Habib Husein bin Abubakar Alaydrus, makam Habib Abdul Kadir —muridnya yang keturunan Tionghoa, dan sejumlah makam lainnya. [foto: www.presidenri.go.id]
Menurut Mulyadi ketua Masjid Luar Batang banyak terjadi keajaiban sehingga ribuan penziarah setiap hari memadati kompleks makam keramat.
Sejarah kompleks Makam Keramat Luar Batang yang direnovasi pada 1993 itu berawal dari kedatangan seorang pemuda tampan asal Hadhramaut, Yaman Selatan pada tahun 1736. Pemuda yatim itu membangun surau untuk beribadah di kawasan berawa dan dipenuhi pohon bakau di bagian barat Sunda Kelapa. Ia pun menyiarkan agama Islam dan orang memanggilnya sebagai Al Habib Husein. [foto: Insight]
Suatu malam seorang pendatang tergopoh-gopoh memohon pertolongan. Ia adalah tawanan dari sebuah kapal dagang Tionghoa yang dikejar Ia dikejar pasukan VOC untuk dikenakan hukuman mati. Ketika pasukan berkuda VOC tiba dan berusaha menangkapnya, Habib melerai dan berkata: “Aku akan melindungi tawanan ini dan akulah sebagai jaminannya.”
Anehnya pasukan VOC menundukan kepala dan membiarkan orang Tionghoa itu berlindung di belakang Habib, dan pergi meninggalkan kawasan itu.
Orang Tionghoa itu akhirnya memeluk agama Islam, dan menjadi asisten Habib Husen dalam menyiarkan agama.
Pasukan VOC sempat menahan Habib Husen dan pengikutnya di Glodok Kota karena dianggap menggangu ketertiban. Namun kemudian dibebaskan bahkan Petinggi VOC meminta maaf atas penahanan itu. Penyebabnya adalah suatu keajaiban. Habib Husen ditahan di ruang terpisah dengan para pengikutnya. Tetapi setiap subuh penjaga tahanan melihat Habib berada bersama para pengikutnya menjadi imam shalat.
Habib Husen tidak menikah sampai akhir hayatnya pada Kamis, 17 Ramadhan 1169 H atau 27 Juni 1756 dalam usia antara 30-40 tahun.
VOC melarang Habib Husen dimakamkan di Luar Batang dan orang asing harus dikubur di Tanahabang. Tiga kali bolak balik mengusung kurung batang berisi jenazah Habib Husen, namun setiap kali tiba di kuburan Tanahabang kurung batang itu selalu kosong. Jenazah Habib berada di tempatnya semula. Akhirnya pengusung kurung batang memutuskan untuk menguburkan Habib Husen di tempat tinggalnya itu, yang kemudian dinamakan Kampung Baru Luar Batang, kini dikenal dengan nama Kampung Luar Batang.
Pada hari Jumat 21 September 2007, Presiden SBY berbuka puasa dengan masyarakat di Masjid Jami Keramat Luar Batang, berziarah ke makam Habib Husein didampingi oleh pimpinan Masjid, Mulyadi dan Habib Noval Mutawali Keramat Luar Batang. Selain berziarah dan berbuka puasa bersama masyarakat, Presiden juga memberikan bantuan untuk Kompleks Makam dan Masjid Keramat Luar Batang ini sebesar 100 juta.
sumber: Makam Keramat Luar Batang,
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
test
0 comments:
Post a Comment